Jeffrey memperhatikan Lana yang kini duduk di hadapannya. Wajah perempuan itu nampak tenang tanpa ekspresi, tetapi tatapan matanya terlihat tak fokus sesekali. Tidak ada yang memulai pembicaraan sejak lima menit mereka tiba. Jeffrey sibuk dengan pikirannya sendiri sambil terus memperhatikan Lana, dan bibir perempuan tersebut yang memiliki lebam berwarna biru—yang sama sekali tidak bisa disamarkan meski Lana memakai lipstik. Sementara perempuan itu sendiri terfokus pada ponselnya sejak tadi, seolah berusaha menghindari interaksi dengan Jeffrey. Makan siang mereka sudah sampai di meja. Tanpa suara, keduanya mulai mempersiapkan makan. Dan Jeffrey harus dilanda panik ketika Lana meringis keras saat menyuapkan pasta. “Kenapa? Kamu luka?” Jeffrey hendak memegang wajah Lana, memastikan apakah a