"Salman tidak mencintai, Ana." Semua orang menoleh pada arah suara yang mengatakan jika Mas Salman tidak mencintaiku.
"Mas Azzam."
Ayah dan ibu mertuaku kembali menatapku dengan nanar. "Ana sayang, Ibu tahu kamu perempuan solehah perempuan baik-baik tolong jangan membuat ibu dan ayah merasa bersalah karena tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dalam rumah tanggamu, Nak."
Aku bingung aku pun menoleh pada Mas Salman yang saat ini masih terdiam kaku di depan orang tuanya. "Mungkin Mas Salman yang bisa menjawab pertanyaan Ayah dan Ibu."
Mas Salman menatap ku dengan tatapan tak biasa karena mungkin kini dirinya bingung. Untuk kali ini, Mas Salman tak bisa menghindari kebohongannya lagi dari orang tuanya. Sandy yang merasa sudah terpojok pun akhirnya angkat bicara dengan sangat bangga
