Bab 8

1094 Kata
Petra mengetukkan jarinya di setir mobil ketika melihat Zack sedang berteriak dibawah pohon yang besar. Pria itu mengeluarkan ponselnya untuk mengirim pesan kepada seseorang. Dalam hidupnya, tak da kata gagal sama sekali. Jika gagal, maka harus dilakukan lagi agar sesuai dengan keinginanannya. “Mati adalah hasil dari rencanaku. Karena kau hidup, maka aku akan membunuhmu lagi, Zack.” Petra meninggalkan tempat itu, karena tak ingin ketahuan jika sedang mematai Zack Winter. Sedari dulu, nama itu adalah nama yang harus disingkirkan karena Liana begitu mencintainya. Seorang Winter yang sangat miskin, tak punya talenta sama sekali. Orang yang tidak berguna seperti dia memang harus dilenyapkan dari bumi. Dan Petra yang akan melakukan hal itu. “Selamat tinggal,” katanya sambil tersenyum melewati pria itu begitu saja. Zack berhenti ketika melihat mobil yang melintas tak jauh darinya. Tangan yang berdarah tampak begitu ngilu dan sakit. “Sttttt...., perih sekali.” Dia menyudahi acara konyol itu, mendesah berulang kali sambil menatap kedua tangannya. Dulu sekali, jika pria itu marah yang dilakukan adalah menyemburkan kekuatannya ke langit sehingga terjadi ledakan besar. Ledakan itu mampu membuat Planet Aques bergetar hebat. “Aku tak menyangka akan menjadi manusia lemah yang tak berdaya.” Zack berjalan menjauh dari pohon itu. Tidak jauh darinya ada mobil hitam yang terus mengawasi. Begitu pria tersebut menyeberang, mobil melaju cukup cepat, lalu menabrak dengan keras. Tubuh Zack terpental, melayang ke udara. Waktu seakan melambat menyisakan beberapa kenangan milik tubuh asli. Tidak menyangka dalam kehidupannya begitu miris, sampai-sampai membuat Ares merasakan gejolak emosi yang tidak stabil. Zack pun jatuh menghantam tanah cukup keras, hingga tubuhnya kaku seakan mati rasa. Darah segar pun keluar keluar merembes lewat kepala bagian belakang, disertai dengan darah yang keluar dari mulut setelah batuk dua kali. Nafas Zack tersenggal-senggal karena d**a yang begitu sesak. Mendengar ada suara benturan keras, orang-orang yang ada di gedung langsung keluar ruangan. Saat melihat Zack terkapar, salah satu dari mereka menghubungi ambulan. Kecelakaan itu terdengar ditelinga Justin dan Steve. Mereka berdua menuju ke lokasi, dan terkejut melihat Zack yang sedang sekarat. “Beri jalan!” teriak Justin saat melihat Zack yang sudah di ambang kematian. Pria itu melirik Steve untuk memberi kode agar mengambil mobilnya. Dia pun bergegas pergi dengan menggendong Zack menuju ke mobil Steve. Salah stau karyawan angkat suara. “Sebentar kagi ambulan datang, Tuan.” “Suruh kembali jika mereka datang.” Justin masuk ke dalam mobil Steve. “Kemudi dengan cepat ke tempaat yang sepi.” Steve mengeratkan setirnya dengan cukup kuat saat melihat darah segar terus menetes dari kepala Zack. “Siapa yang melakukan ini padanya?” Dia marah, sampai tak sadar mengeluarkan kekuatannya. Justin yang merasa sedikit panas pun menyadari dengan cepat. “Aku dan Zack bisa terpanggang kalau kau menggila.” “Maafkan aku. Hanya saja aku tidak mengerti hati manusia bumi. Kenapa tega meluakai kaumnya sendiri?” Steve langsung menghentikan mobilnya di pinggir jalan begitu berada ditempat sepi. “Kekuatannya lemah, meskipun dia bertahan.” Dia menyadari kalau Ares berusaha keras berada di tubuh Zack. Karena melihat perjuangan naga itu, akhirnya Steve ingin melakukan ingin membantu nya. “Aku bisa menyelamatkannya,” kata Steve tiba-tiba. “Katakan, bagaimana caranya?” Justin tahu kalau jiwa Ares hendak meninggalkan tubuh Zack. “Waktu kita sudah tak banyak lagi.” “Kau harus memberikan beberapa tahun hidupmu kepadanya. Jika nanti dia bertahan dalam wujud manusia, maka kehidupannya akan abadi. Asalkan dia mengusai seluruh elemen yang ada.” Steve pernah mendengar pepatah kuno dari tetuanya. Kalau seseorang yang memberikan umurnya kepada manusia lain, akan kehilangan paling tidak dua puluh persen kekuatannya. Tapi, khasus Zack berbeda karena memiliki jiwa naga. Besar kemungkinan kekuatan yang diserap akan kembali ke pemilik tubuh asli. “Apakah kau setuju?” “Aku setuju,” jawab Justin tanpa pikir panjang. Steve keluar mobil bersama dengan Justin, membentu pola bintang dikelilingi oleh lima bulan. Lalu, Steve mengeluarkan kekuatan apinya untuk membuat pola itu aktif. “Masuklah ke tengah-tengah pola itu. Saat Justin berada di pola itu, kekuatannya tersedot masuk ke dalam tubuh Zack yang tidka jauh darinya. Dia melayang ke udara, berputar-putar dikelilingi oleh air. Begitu selesai, pandangan Justin mulai buram karena dilanda pusing yang luar biasa. “Apakah prosesnya masih lama?” “Kita sudah berhasil,” kata Steve sambil mendekati Zack yang diselimuti beberapa air. Nafas naga itu kembali teratur, dan beberapa kondisi tubuhnya juga pulih. “Kita bawa dia ke rumah sakit.” Justin yang lemas, mulai berjalan menuju ke mobil dengan susah payah. “Sialan..., aku tak bisa menahannya.” Dia pingsan saat sudah masuk ke dalam benda besi tersebut. “Jika Zack sudah mendapatkan kekuatan pertamanya, kekuatanmu akan pulih secara alami.” Steve melirik ke arah Zack. “Kau naga pembuat masalah, selalu saja kami yang menyelesaikannya.” Steve mengira kalau hidupnya di bumi akan tenang. Tapi takdir berkata lain, siapa sangka naga yang binasa malah berada di tubuh manusia bumi? Bahkan kekuatan pun juga tak punya. “Aku tak mengerti, kenapa kau bersusah payah kembali ke planet yang jelas-jelas sudah tak layak huni?” Mobil itu pun melaju cukup cepat, menuju ke rumah sakit. Begitu sampai, paraa petugas medis langsung bergegas membawa mereka ke ruang gawat darurat. “Berikan yang terbaik untuk mereka berdua. Jadikan satu ruangan.” Sang dokter mengangguk, mengikuti perintah Steve. Siapa yang tidak kenal dengan Steve, seorang pria muda yang menjadi pemilik dari Wilson Company. Perusaahn real ested begitu terkenal dan mendunia. Berita pria itu berada di mana-mana. Steve tidak hanya menjadi CEO dari Wilson Campany, tapi menjadi model papan atas yang begitu memikat hati jutaan para agdis. Begitu melihat Steve dengan mata mereka, suara gaadis dan wanita langsung berteriak kegirangan. Tapi karena situasi yang berada di rumah sakit, mereka tidak bisa membuat kehebohan. Berita mengenai Sreve yang berada di rumah sakit langsung menyita perhatian para penggemarnya. Liana yang sedang menonton itu, langsung menghentikan kegiataan saar melihat ada kelebatan tubuh Zack yang dibawa oleh seorang perawat masuk ke dalam ruangan kelas atas. “Zack,” panggil Liana dengan tubuh bergetar hebat. Gadis itu langusung menyambar tas, lari keluar rumah dengan tergesa-gesa. Dalam hidupnya, hanya Zack yang dicintai, tak ada orang lain lagi. Liana memanggil taksi yang sedang melintas. Dia naik dengan perasaan cemas, “Percepat sedikit pak, menuju ke rumah sakit terbesar di kota ini.” Baru saja mereka bicara tadi siang, sekarang Zack mengalami kecelakaan. Bintang keberuntungan pria itu taka dan sama sekali, sampai Liana sendiri tak mengerti dengan takdir dari Tuhan. Dua kali pria yang dicintainya mengalami kecelakaan. Gadis itu sampai berpikir negatif, kalau ada orang yang sengaja mencelakai kekasihnya. “Aku harap kau baik-baik saja, Zack.” Bersambung
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN