Bab 21

935 Kata

Beberapa menit kemudian pesanan kopiku dan Ilham sampai. Tapi anehnya, Tio memberikanku kopi di gelas khusus. Biasanya gelas yang sama dengan Ilham. "Makasih ya, Yo," ucapku kemudian hendak menyeruput kopi buatannya. "Ra!" panggil Ilham. Aku tidak jadi menyeruput kopi panas nan lezat itu. 'Ada apa si Ilham ini' "Ada apa, Am?" tanyaku heran. "Jangan diminum kopinya! Ada racunnya tu!" cetus Ilham. Wajah Tyo terlihat memerah. Tangan dan bibirnya bergetar. Giginya saling bertautan. Aku menghampirinya, menanyakan kebenarannya. "Betul itu, Yo?" tanyaku. Ilham menghampiri Tyo. Meraih sesuatu dari dalam kantong pakaian Tyo. Aku tercengang tak percaya, mataku melotot menatapnya. "Mmm … mmmaaaaaff, Pak, Bu," ucapnya dengan bibir bergetar. "Apa ini Tyo?" tanyaku masih dengan sikap tenang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN