Akila bergerak dalam tidurnya, dia mendesah sakit akibat jatuh sebelumnya. Dia melihat jam di dinding, ini masih dini hari. Tapi dimana suaminya? Pria tampan itu tidak terlihat batang hidungnya juga. Yang mana membuat Akila mendudukan dirinya sendiri, dia mengedarkan pandangan. “Om…,” panggilnya dengan suaranya yang serak. Tidak ada jawaban membuat Akila melangkah menyusuri ruangan, mencari sosok yang seharusnya memeluknya. Sampai Akila melihatnya, dimana Kris sedang minum di balkon. “Om?” Kris menengok ke sumber suara. “Dek, kenapa bangun?” “Kenapa Om gak ada di sana?” “Saya gak bisa tidur.” “Mikirin apa?” tanya Akila mendudukan diri di pangkuan Kris dan memeluk leher pria itu dengan erat. Dia mengendus leher pria tampan itu, seolah menjadi candu baginya. “Om jangan kebanyakan minum