Baper

1763 Kata

[Mikirin aku? Kenapa emangnya? Aku kerempeng? Nyebelin? Atau … genit?] Aku membalas pesan darinya dengan hati berdebar. Meski sebenarnya ingin sekali aku melompat dan berjingkrak kegirangan membaca pesan darinya, tapi tentu saja aku ingin terlihat cuek dan tak terlalu berlebihan. Takut dikira jatuh cinta duluan. Eh. [Bukan.] Dia menjawab singkat tebakan asal dariku. Membuatku mengernyitkan dahi. [Terus?] [Lagi bayangin si cewek Alay gendong bayi pake daster.] Aku membelalak lantas memanyunkan bibir membaca balasan tak terduga darinya. [Ish! Kenapa harus pake daster, sih, yang keren dikit napa.] Aku memprotes terang-terangan, karena jika membicarakan tentang daster, yang terlintas di pikiranku adalah Gina—ibu tiri yang menyebalkan itu. Tidak! Aku tidak mau disamakan dengan wanita itu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN