Pertemuan pertama

1067 Kata
Muka pas-pasan aja sok belagu Lo. Sharena Mikaila Anindiatama Tampak mobil berwarna hitam melaju dengan kecepatan Rata-rata menuju parkiran SMA Cempaka. Mobil itu dikendarai oleh salah seorang cowok yang bernama Benua Raga Angkasa. Mereka berempat turun dari mobil, dengan pesona yang dimiliki masing-masing. Yap! Didalam mobil tersebut terdapat 4Cogan yang terdiri dari, Benua Raga Angkasa, sicowok dingin irit ngomong dan tak berperasaan, Alvaro keano Agustin, cowok paling gesrek diantara yang lainnya, Andrian Zeus Pratama, cowok paling bijak sekaligus paling pintar diantara yang lainnya, dan yang terakhir, ada Mario Nicholas Saputra, cowok yang sering dibully oleh Andrian dan Alvaro. Bagaikan ada artis yang masuk disebuah parkiran Sekolah, keempat nya langsung menjadi pusat perhatian orang-orang yang berada disekitar parkiran. Benar saja, ada beberapa cewek bermodus menabrak kan diri mereka diantara 4Cogan tersebut. "Widih gila! berasa jadi artis gue disini," bangga Alvaro seraya menepuk dadanya sendiri, tak lupa juga cengiran lebar yang tak pernah lepas darinya. "Bacot Lo diem! Cewek disini pada ngelirik Benua semua, kita mah angka ikut aja." balas Andrian dengan nada yang dibuat buat. "Diem." ucap Benua dengan nada dinginnya dan mampu membuat keduanya diam. Mereka terus berjalan menyusuri koridor mencari ruang kepala sekolah untuk menentukan kelas mereka. Tak pernah lepas dari penglihatan para cewek yang melihat mereka karena takjub dengan kegantengan mereka. Akhirnya mereka sampai di ruang kepala sekolah. Tak lama terdapat sosok pria paruh baya yang mempersilahkan ketiga nya masuk ke ruangan mereka "Benua Raga, Andrian Zeus, Alvaro Keano, dan Mario Nicholas. Saya tempatkan kalian semua dikelas XI-3," ucap Pak Budi selaku kepala sekolah SMA Cempaka. "Wah, berati kami sekelas dong Pak?" Tanya Alvaro dengan suara toa nya. "Iya kalian satu kelas. Ruang kelas kalian berada dilantai dua tepat sebelah tangga, kalian mau mencari sendiri atau bapak antarkan?" Jelas Pak Budi kepada siswa didepannya. "Kami mencari sendiri saja pak. Terimakasih, Kalau begitu saya sama teman teman saya mau kekelas sekarang," ucap Benua dengan nada yang terkesan sopan, berbeda dengan Alvaro. "Ya sudah, saya harap kalian betah bersekolah disini." Mereka bertiga mencium tangan Pak Budi, bergegas ke keluar dari ruangan kepala sekolah tersebut untuk mencari kelas baru mereka. Berbeda halnya dengan kelas Rere, mereka nampak sedang membicarakan kejadian beberapa menit yang lalu. "Gak nyangka gue sibotak ternyata bijak juga, makin sayang dah sama tuh guru satu," ucap Manda terkagum kagum "Iye sama, dia peduli banget sama kita," ucap Rere tak kalah antusias. "Eh denger denger ada empat murid baru cogan semua anjir!" gantian Karin yang menyaut keduanya. Keduanya nampak menyerngit bingung. Pasalnya Karin memang selalu tau kabar terbaru dari SMA Cempaka, Entah dari mana sumbernya. "Yang bener Lo Rin?!" "Iye, Ig pada rame gegara gosip itu," "Gue ke kamar mandi dulu." pamit Rere pada kedua sahabatnya. "Perlu gue temenin gak?" Tawar Karin pada Rere. Rere mengacungkan jempol nya "kagak usah," dan langsung meninggalkan kelas. Berhubung sekarang jam kosong lantaran semua guru pada rapat untuk membahas tentang ulang tahun sekolah, Rere berencana untuk langsung menuju ke kantin setelah dari kamar mandi. Selama menyusuri koridor menuju kamar mandi Rere terus mendapat tatapan kagum dari semua cowok yang berada di koridor. Bahkan ada yang sampai berhenti,menunggu Rere lewat dihadapan mereka untuk menikmati Indahnya ciptaan Tuhan satu ini. Bughh!! "b*****t!" Teriak Rere saat tubuhnya terhuyung ke lantai lantaran ada yang menubruk tubuhnya dengan kencang. Sang pelaku hanya menundukkan kepala untuk melihat kondisi Rere. Tanpa mengucap sepatah katapun pria tersebut langsung meninggalkan Rere tanpa berniat sedikitpun untuk membantu Rere. Rere yang tidak terima akan hal itu langsung berlari mengejar cowok yang menabraknya dan menarik bagian belakang baju cowok tersebut. "Woy! Lo punya sopan santun gak?! Emang Lo gak tau siapa gue?!" Ucap Rere sedikit geram karena cowok dihadapannya masih dengan posisi membelakanginya. Cowok itu berbalik badan dan mengangkat sebelah alisnya saat menatap Rere. "Sombong banget Lo jadi orang! Minta maaf ke gue sekarang!" Bentak Rere karena cowok itu belum mengeluarkan suara sedikitpun. "Sorry," Rere beralih melihat kebawah tepatnya melihat nama cowok tersebut. "Benua? Lo murid baru? Percuma ganteng kalo gak ada akhlak!" "Ya." Setelah mengucapkan kata itu Benua langsung meninggalkan Rere tanpa memperdulikan keadaan Rere yang ingin sekali mencakar Benua. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi Rere yang jatuh ditengah tengah koridor yang ramai tanpa ada satupun orang yang berniat membantunya. Keinginan Rere untuk menuju kamar mandi dan kantin ia urungkan, karena mood nya sudah benar benar buruk hari ini. =Sharena= "Sumpah re?! Tuh orang gitu in Lo ditengah tengah koridor?!" Seru Manda saat selesai mendengar cerita Rere. "Gue juga heran sama tuh orang, baru kali ini gue liat ada cowok yang ngacuh in gue, ya walaupun dia murid baru sih," sebal Rere pada kedua sahabatnya. "Wait wait, murid baru? Berati cogan dong?!" Ucap Karin sedikit berteriak karena mengetahui yang ditabrak oleh Rere adalah salah satu dari 4Cogan. "Peduli setan gue sama cogan. Pokoknya dia itu nyebelin banget. Pokoknya istirahat ntar gue buat malu dia," ujar Rere sambil mengeluarkan senyum smirk nya. "Awas aja, kalo Lo malah kepincut sama tuh orang." balas Manda sedikit menahan tawanya. "Idih amit amit," ucap Rere dengan cepat yang langsung mengundang gelak tawa keduanya. Teet teet teet.... Terdengar bunyi bel istirahat menggema di seluruh penjuru Sekolah. Koridor yang mulanya sepi menjadi ramai akibat siswa siswi berbondong bondong menuju kantin. Geng trouble maker memasuki kantin dengan ekspresi datarnya yang mampu membuat siapapun takut saat mendekatinya. Kantin pun yang semula ramai menjadi hening karena kedatangan mereka. "Bangke! Itu meja kita kenapa ada cowok cowok b******k itu sih?!" Teriak Karin saat melihat meja khusus mereka ditempati oleh empat cowok yang sedang asik mengobrol tanpa memperhatikan mereka. Penghuni Kantin yang mendengar teriakan Karin otomatis langsung menunduk karena takut menjadi sasaran mereka. "Samperin aja." saran Manda pada Karin. Rere yang melihat kejadian itu pun langsung menghampiri mejanya dan menggebrak meja itu. Brakk!! Keempat cowok yang menempati meja tersebut langsung tergelonjak kaget. Tapi sesaat kemudian mereka malah terpengangah kaget akan kecantikan mereka. "Lo nggak tau ini meja khusus buat siapa?!" Bentak Rere pada keempat cowok tersebut Sontak ketiganya menggeleng saat mendengar pertanyaan Rere. "Kalo Lo gak tau, gue kasih tau. Nih meja khusus buat kita bertiga dan siapapun yang berani duduk ditempat ini bakalan berhadapan Dengan gue," ucapnya penuh penekanan Alvaro, Andrian, dan Mario langsung bergidik ngeri saat mendengar teriakan dari Rere. Berbeda dengan Benua yang terkesan santai saat mendengar teriakan Rere. Atau lebih tepatnya tidak peduli. Tanpa Rere sadari cowok yang menabraknya tadi saat dikoridor juga berada dimeja Rere. Saat Benua mendongakkan kepalanya dan melihat badge nama cewek tersebut. Sharena Mikaila Anindiatama Deg!
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN