Surat perjanjian

2462 Kata

Dava yang terciduk ingin mengecup bibir mungil Siska, sontak langsung memundurkan wajahnya, lalu beranjak berdiri. Ini pertama kalinya dirinya merasa begitu malu saat aksinya diketahui oleh mangsanya. Siska mengubah posisinya menjadi duduk menghadap Dava. “Jangan bilang Om mau melakukan sesuatu saat aku tidur ya?” tuduhnya. Dava menyunggingkan senyumannya. “Terlalu percaya diri kamu. Memangnya kamu pikir aku tertarik dengan tubuh kerempengmu itu?” “Apa! jangan asal menghina ya, Om! Siapa yang kerempeng!” kesal Siska lalu beranjak turun dari ranjang, berdiri tepat di depan Dava dengan berkacak pinggang. Dava menatap tubuh Siska dari atas sampai bawah. Ia lalu melipat kedua tangannya di depan dadanya. “Memang sih gak kerempeng-kerempeng amat. Tapi aku gak bisa jamin, kalau kamu bisa mu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN