Siska mengernyitkan dahinya saat melihat Dava berdiri di depan pintu apartemennya bersama dengan seorang anak kecil. “Sayang, kasih salam ke Tante Siska,” ucap Dava sambil mengusap puncak kepala Ravindra. Ravi mencium punggung tangan Siska. “Selamat siang, Tante,” sapanya dengan senyuman di wajahnya. “Si-siang,” jawab Siska terbata lalu menatap ke arah Dava yang berdiri di belakang Ravi. “Om ... dia ....” “Ravindra, anak aku.” Kedua mata Siska terbelalak dengan sempurna. Terkejut pastinya, karena setahu dirinya Dava itu duda tanpa anak. Lalu, siapa anak ini? “Om bercandakan?” “Buat apa aku bercanda. Ravi memang sudah aku anggap seperti anak aku sendiri.” Siska menghela nafas lega. Ia tak bisa membayangkan harus merawat anak kecil, sedangkan dirinya sama sekali tak berpengalaman so