Pasrah

2852 Kata

Sampai malam pun Brian belum juga pulang ke rumah. Iren sejak siang menunggu Brian di rumah kedua orang tuanya. Dirinya bahkan berulang kali mencoba untuk menghubungi pria yang sudah menjadi suaminya itu, tapi Brian tetap tak menjawab satupun panggilan darinya. Ines tak tega melihat keadaan menantunya itu. Apalagi ini adalah hari pertama pernikahan Brian dengan Iren, tapi sang putra malah meninggalkan istrinya dan pergi entah kemana. Ines bahkan bisa melihat di kedua mata Iren, betapa gadis cantik itu sangat mencemaskan putranya yang bahkan tak tau entah dimana keberadaannya saat ini. Ines melangkah mendekat Iren yang sejak tadi mondar-mandir di ruang tamu guna menyambut kedatangan sang suami. “Sayang, lebih baik sekarang kamu makan malam dulu. Dari tadi kamu belum makan apa-apa.”

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN