Dalam diam, Agatha terus memikirkan hubungannya dengan Ando, entah mengapa ada rasa bersalah di hatinya karena memukul laki-laki itu, walau tahu Ando bersalah. "Apa aku meminta maaf lebih dulu?" batin Agatha bertanya-tanya. "Tidak-tidak, dia yang salah, seharusnya dia yang meminta maaf lebih dulu jika ingin berbaikan." Agatha mengelengkan kepalanya, membuat wanita paruh bayah yang berjalan di sampingnya menoleh karena menyadari sikap anehnya. "Kenapa, Nak? Kamu melupakan sesuatu?" Rinjani bertanya. "Tidak ada Ma. Setelah ini kita ke mana lagi?" tanya balik Agatha. Sudah hampir dua jam keduanya berkeliling dan membeli banyak barang, tetapi ibu mertunya belum ada tanda-tanda ingin pulang, padahal jam sudah menunjukkan angka tiga. Agatha lelah juga jenuh, tapi tidak enak jika memint