Walau ragu dengan pertanyaan yang akan dia lontarkan, Agatha tetap saja mengeluarkannya, agar tidak menjadi beban pikiran. Sebelum berbicara dia berdeham terlebih dahulu. "Pak Agler, saya boleh bertanya sesuatu?" Laki-laki yang tengah duduk di samping Agatha segera menoleh, bahkan tangannya ikut bergerak, mengusap kepala Agatha. Entah, tetapi itu sudah menjadi hoby Agler setiap berdekatan dengan Agatha. Selalu candu untuk mengelus rambut indah wanita itu berulang kali. "Apapun boleh, memangnya mau bertanya apa? Kamu ada tugas yang tidak di mengerti?" Agatha mengeleng. "Apa perempuan yang sudah lama menikah, tetapi belum hamil itu sebuah aib?" Hal itu membuat kerutan di kening Agler terlihat. Bingung akan pertanyaan yang keluar dari mulut wanitanya. "Kenapa bertanya seperti itu?