Arin tidak habis pikir dengan apa yang ada dalam dalam pikiran Fachri. Pria itu seakan tidak peduli dengan penolakan yang ia berikan. Tapi, tetap saja ada banyak barang yang datang, layaknya Fachri akan pindah ke rusun tersebut. Dan layaknya rusun lainnya, yang akan ramai jika salah satu penghuni membeli barang-barang baru. Kini Arin menjadi pusat perhatian karena banyaknya barang yang datang. Mulai dari karpet dengan bulu tebal, televisi, lemari pendingin, kipas angin ukuran besar, serta satu set ranjang dan lemari. Mulai berdatangan ke rusun padat penghuni tersebut. Para penghuni rusun tampak saling berbisik melihat banyak barang yang berdatangan. Sedangkan Fachri tampak acuh, dan masih saja berbaring tanpa peduli dengan apa yang kini tengah sedang terjadi. Bahkan ia mengabaikan ger