Tepat pukul sepuluh malam, seluruh aktivitas susun menyusun sudah selesai dilakukan Fachri seorang diri. Tidak tanggung-tanggung, ia turut menata isi kamar Arin secara keseluruhan. Termasuk mengganti springbed kecil yang ada di kamar Arin, ia pindahkan ke luar dan diganti dengan yang baru. Dengan ukuran yang lebih besar pula.
Cekatan. Fachri menata kembali isi kamar Arin agar bisa segera ditempatinya. Cukup lama memang, tapi kini Arin sudah bisa merebahkan tubuhnya di kasur yang berukuran Queen size tersebut. Melepaskan penat dari rutinitasnya sehari-hari serta rasa lelah hati menghadapi Fachri yang tiba-tiba saja muncul di hadapannya. Dengan status sebagai suami, bukan dosen.
Sebelum menutup kedua matanya Arin berharap dan berdoa jika yang dialaminya hari ini adalah sebuah mimpi semat
