22

1050 Kata

Begitu sampai rumah yang disambut Putu dan Kadek kami langsung menuju meja makan karena aku terlalu lelah dan shock mendengar penjelasan dari dokter mengenai obat yang selama ini aku konsumsi. Wijaya hanya memandanku tanpa berani membuka pembicaraan karena memang kondisinya kami berada di meja makan bersama Kadek dan Putu. Aku meninggalkan meja makan terlebih dahulu setelah memberikan beberapa pesan pada Kadek dan tidak menyadari jika Wijaya mengikutiku dari belakang "Kita buat bayi sayang" ucap Wijaya menggendongku dari belakang Aku dengan segera melingkarkan kaki di pinggang Wijaya dengan mengalungkan tanganku di lehernya tanpa persiapan Wijaya mencium bibirku dan mengambil tempat di sofa kamar dengan cepat Wijaya melepaskan seluruh pakaiannya dan sekarang telanjang depan kedua mataku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN