Hari-hari berlalu dan terasa sangat menyenangkan untuk Naya. Sejak kejadian di perkemahan itu, Davi menjadi sangat possessive dan ia menyukainya. Ia menyukai saat cowok itu marah karena cemburu. Why? Bagi Naya hal itu membuktikan jika seorang cowok sangat mencintai pasangannya. Ia tidak ingin pasangannya melihat orang lain selain dirinya. Dan see, Naya begitu. Hanya Davi. Tidak ada cowok lain. Davi sudah berdiri di depan pintu kelas saat Naya masih membereskan buku-bukunya. Dengan santai cowok itu berjalan masuk dan menghampiri Naya. "Nay, Sorry nggak bisa nganterin lo pulang. Gue mau ada rapat sama pembina pramuka. Pulang sendiri nggak apa, kan?" "Nggak apa, Dav. Gue bisa pulang sendiri, kok." "Gue pesenin taksi, ya." "Eh? Nggak usah. Gue mau naik bis aja. Kangen naik bis," kata