Takut Kehilangan

1018 Kata

Setelah bercinta sampai pagi, Mark dan Megan menyusuri setiap tempat, mereka melihat keadaan gunung yang terlihat indah dan banyak burung berterbangan, dengan siulan pagi yang sangat indah. Mark terus menggenggam tangan Megan, tak pernah melepasnya, mereka pun berdiri didekat gunung, sesekali mendongak menatap gunung yang begitu tinggi. Villa ini memang terlihat menarik dari dekat, meski terkadang dari jauh lebih mirip perkampungan. “Apa kamu senang karena aku temani?” tanya Mark, menoleh menatap istrinya. Megan menganggukkan kepala, sesekali menatap tangan Mark yang menggenggamnya, mengapa ia takut jika terlepas? Bahkan Megan siap memborgol tangannya agar dimanapun Mark pergi ia bisa menemaninya. “Apa kamu tidak bekerja?” tanya Megan, mendongak menatap wajah suaminya yang lebih tinggi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN