BAB 16

1293 Kata

Tepat jam tujuh pagi, Linggar sudah berada di rumah Hanum. Ia melirik Aska, keponakannya yang berusia empat bulan, itu masih tertidur di ruang keluarga. Kata mbak Hanum, jangan pernah mencoba membanguni Aska tidur. Padahal ia kesini dengan niat untuk bermain-main dengan Aska. Ia ingin peluk peluk dan cium-cium pipinya, yang menggemaskan itu. Sekarang yang ia lakukan adalah, membantu bi Ijah. Ia memilih memotong wortel, karena bahan ini lah yang paling bersih, di antara sekumpulan kentang. Beberapa menit kemudian, Linggar melirik mbak Hanum berjalan mendekatinya, sambil membawa kantong plastik berwarna putih yang mempunyai lebel Matahari, dan ia letakkan bungkusan itu di atas meja. "Apa itu mbak?" Tanya Linggar penasaran. "Bumbu soto, kue Pai buah, sama brownies" ucap Hanum, ia mengelua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN