Linggar mengikat rambutnya kebelakang. Ia memandang iris mata tajam Darka, dan mendongakkan rahang tegas itu agar sejajar dengannya. Sementara Darka hanya diam, memperhatikan sang pujaan hati, yang akan segera mencukur rahangnya. "Sayang," "Hemmm," ucap Linggar, ia menggunting bulu-bulu halus itu. "Kamu sepertinya sudah terbiasa megang gunting," "Kamu lupa bahwa aku perawat, sudah aku terbiasa dengan gunting menggunting, dan jahit menjahit," ucap Linggar, ia tersenyum memandang Darka. "Kamu masih takut kotor," tanya Darka, penasaran. "Aku memang masih menomor satukan kebersihan. Tapi ketika aku mulai dinas, Aku sudah terbiasa dengan hal-hal, yang dulu membuatku jijik, kini malah sudah bagian dalam hidupku. Setidaknya dengan begini, menghilangkan phobia aku terhadap kotor. Aku belaja