BAB 11

1691 Kata

Linggar  mengatur nafas, ia yakin bibirnya memerah dan membengkak, karena Darka menciumnya cukup lama. Otaknya sulit berpikir jernih, dan seakan lumpuh. Jujur ia sulit mencerna kata-kata Darka. Sungguh ia tidak mengenal siapa Pangeran Edward dan Wallis Simpson, terus apa hubungannya dengan laki-laki ini. Oh Tuhan, si b******k ini terlalu banyak membaca buku sejarah. Hampir saja ia mengiyakan ucapan laki-laki ini. Kata-kata maut Darka, begitu hebat, Linggar melepaskan tangannya, dan ia lalu berlalu pergi dari hadapan Darka. Ia tidak ingin terbuai dengan kata-kata manis itu lagi. Ia tidak tahu harus berkata apa terhadap laki-laki ini. Linggar  keluar dari kamar, meninggalkan Darka seorang diri. Ini bahkan baru beberapa jam bersama Darka, ia sudah terbuai. Apalagi tiga hari kedepan bersama

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN