Linggar menatap penampilannya, dress berwarna hijau metalik itu sudah ia kenakan. Ia melirik Darka keluar dari kamar mandi, handuk putih itu masih melilit di sisi pinggangnya. Darka tersenyum menatap sang kekasih, yang sudah cantik dengan balutan dress hijau. Ia melirik pakaiannya yang sudah tersusun rapi di atas tempat tidur. "Rambut aku bagus di sanggul atau diurai gini ya," ucap Linggar, ia masih meminta penilaian kepada Darka. Darka memasang kancing kemeja, dan ia melirik Linggar. "Kamu jangan terlalu cantik, biasa-biasa aja," ucap Darka. "Kok kamu gitu sih," "Bukan begitu sayang, takutnya pengantinnya kalah saing sama kamu. Kan enggak enak sama Daniel, masa kamu lebih cantik dari pada pengantinnya," "Siapa bilang aku mau nyaingin pengantinnya," dengus Linggar, ia mengurungkan n