Darka Calling Linggar memandang layar ponsel, jujur sudah beberapa hari ini ia sudah hampir melupakan Darka. Pusat perhatiannya kini sudah berganti dengan Radit. Oh Tuhan, apa yang ia lakukan sebenarnya. Linggar melirik Radit, laki-laki itu sedang berada dapur, menyiapkan teh hangat untuk dirinya. Linggar berjalan menjauhi diri dari ruang keluarga, ia memilih duduk di ruang tamu, ia tidak ingin Radit mendengar percakapannya. Linggar menggeser tombol hijau pada layar. Ia letakkan ponsel itu di telinga kiri. "Iya," "Kamu lagi apa sayang?" Tanya Darka. "Lagi duduk-duduk aja," "Besok aku pulang," ucap Darka. Ia terdiam sesaat, dan lalu berpikir, "Owh ya," ucap Linggar, ia sulit percaya bahwa Darka pulang ke Jakarta secepat ini. "Kamu jemput aku ya di bandara," ucapnya lagi. "Iya beso