"Gue mau balik men," ucap Darka, kepada Liam. Liam menyesap coffe, dan di letakkan cangkir itu di meja, "sudah selesai kerjaan?" Tanya Liam. "Selesai enggak selesai, gue harus balik. Hati gue enggak tenang, sumpah," ucap Darka. Ia tahu bahwa hampir semua orang mengalami kecemasan. Tapi saat ini hatinya berkata lain, sehingga kegelisahan yang berlebihan. Kekhawatiran berulang-ulang hingga tahap bosan, sehingga ia sulit untuk tidur. Perasaan itu seperti menguasi hatinya. Ia percaya, kecemasan ini pasti ada sebabnya. Perasaan itu seakan ada sesuatu hal buruk terjadi terhadap dirinya. "Lo ada masalah sama Linggar?" Tanya Liam. "Enggak sih, hanya hati gue enggak tenang," ucap Darka. "Itu hanya perasaan lo aja men," "Kalau perasaan gue enggak seperti ini, gue masih tenang. Tapi ini beda