Nembak

964 Kata

        “Mi instan?” tanya Dewa begitu satu mangkok mi rebus yang masih menggepulkan asapnya tersaji di hadapannya. Sementara Dewi ikut mengambil tempat di hadapannya, ikut menyajikan makanan yang sama untuk dirinya sendiri.         “Ada masalah?” tanya Dewi santai.         “Gue belum makan dari kemarin malam, terus langsung elo suguhin mi?”         Dewi menatap Dewa aneh. Di mana letak permasalahannya? Dia bahkan tidak pernah makan berhari-hari, lalu hal pertama yang ia santap adalah mi instan. Dan biasa saja. Tidak ada hal aneh yang terjadi pada hidupanya. Ia tidak berubah menjadi zombie, tidak pula berubah menjadi vampir.         “Kalo gue kena maag, utang elo nggak akan pernah lunas.”         “Terus lo mau makan apa?” tanya Dewi datar. Sebenarnya sangat sulit untuk menahan diri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN