2nd Teen - The Choosen

1023 Kata
“E...eh ? Penjaga apa ? Apa maksudmu ?” Miyuki mulai mengernyit.            “Saya adalah penjaga kekuatan air. Kekuatan yang telah anda miliki sekarang. Itu adalah 'diri anda yang lain'. Tidak hanya itu, anda juga 'Sang Terpilih' untuk masuk ke dalam Pusat Bumi. Kurasa setelah anda membaca kitab itu, anda telah mengerti untuk apa anda masuk ke Pusat Bumi.” Lynne menjelaskan dengan sangat lancar. Ekornya sibuk mengibas-kibas dengan lembut. “Untuk mengabulkan permohonanku ?” tebak gadis itu. Lynne mengangguk pelan.             “Satu permohonan anda akan dikabulkan walaupun itu adalah permohonan yang mustahil sekalipun. Dan saya akan menemani anda selama perjalanan.” jawab Lynne. “Berapa lama perjalanan itu ?” tanya Miyuki.            “Tergantung seberapa lama anda menyelesaikan semua misi yang diberikan. Setiap permohonan tentu saja membutuhkan pengorbanan. Disinilah anda akan diberikan tugas-tugas untuk menuju Pusat Bumi. Jika anda berhasil, silahkan meminta pada Pusat Bumi apapun yang anda inginkan. Jika anda gagal, hanya ada dua kemungkinan. Pertama, anda gagal tetapi masih dalam keadaan hidup, jika demikian saya hanya bertugas untuk mengantarkan anda kembali ke tempat anda semula dan menutup gerbang Pusat Bumi lalu pindah ke lokasi yang baru untuk menemui 'Sang Terpilih' yang baru. Kedua, anda gagal dan meninggal dalam misi. Disini tugas saya hanyalah mengantarkan jenazah anda kepada keluarga anda kembali.” jelas Lynne lebih panjang. Miyuki meneguk ludah pertanda ia mulai ragu apakah ia sanggup untuk mengikuti Lynne menuju Pusat Bumi. “Maafkan saya, Lady. Siapa nama anda ?” tanya Lynne. Suaranya yang tenang benar-benar membuat Miyuki merasa tentram kemudian. “Miyuki. Miyuki Shiba.” jawab Miyuki. “Umm...lalu apakah aku boleh menolak untuk masuk ke Pusat Bumi ?” tanya Miyuki lagi dengan takut-takut. Lynne menggeleng sambil tersenyum.           “Saat 'diri anda yang lain' bersatu dengan anda, anda sudah tidak punya pilihan untuk menolak, Lady Miyuki. Dan anda juga tidak bisa kabur begitu saja karena saya yang bertugas untuk menjaga dan mengawasi anda. Kemanapun anda pergi, saya selalu dapat menemukan anda karena sebagian diri saya ada di dalam tubuh anda. Sebagian dari diri saya adalah kekuatan yang baru anda dapatkan.” jawab Lynne. “Misi apa yang harus kujalani ?” gadis itu kembali meneguk ludah karena sudah tidak ada jalan kembali.           “Tergantung permohonan anda, Lady. Tantangan yang akan anda hadapi tidak hanya satu. Ada serangkaian tantangan dalam Pusat Bumi. Dan lagi anda akan berhadapan dengan kelompok Chaos. Mereka adalah kelompok yang bertentangan dengan kelompok Survivors. Yang saya maksudkan sebagai kelompok Survivors adalah anda, Lady.” Lynne terus menerus menjelaskan secara rinci walaupun Miyuki hanya bertanya sedikit. “Kelompok ? Berarti aku tidak sendiri ?” bola mata Miyuki mulai membesar. “Tentu saja anda tidak sendiri, Lady. Akan ada tujuh orang yang bergabung bersama anda dalam kelompok Survivors. Mereka semua memiliki elemen yang berbeda dengan anda. Saya akan meneliti elemen apa anda selama diperjalanan saja karena kita masih punya banyak waktu.” kata Lynne yang disambut oleh anggukan mengerti dari Miyuki. “Umm...lalu kunci yang ada dalam kitab itu untuk apa ? Salah satu murid di sekolahku melemparkannya ke dalam danau ini dan aku belum menemukannya.” Miyuki baru saja teringat akan perihal yang menyebabkannya masuk ke dalam danau. “Kunci itu hanyalah sebagai umpan untuk membawa anda kemari. Tentu saja gadis yang melemparkan kunci itu tidak sadar sama sekali dengan apa yang dilakukannya karena kunci itu bisa berfungsi sebagai penghipnotis. Setelah kunci itu berhasil membuat anda masuk ke sini, maka kunci itu dengan sendirinya akan lenyap.” senyum Lynne. Miyuki mulai paham apa saja yang terjadi.             Terdengar suara sesuatu yang masuk ke dalam air di atas mereka. Miyuki dan Lynne mendongak dan mereka dapat melihat jauh di atas mereka ada beberapa orang yang menyelam menuju dasar danau. Sepertinya mereka adalah regu penolong untuk menyelamatkan Miyuki karena mereka pastilah menebak bahwa gadis itu telah tenggelam. Lynne tidak kelihatan terkejut sama sekali. Ia kembali memandang Miyuki.            “Ayo, Lady Miyuki. Sudah saatnya anda ikut dengan saya untuk masuk ke dalam gerbang Pusat Bumi. Gerbang akan saya buka selama satu menit.” ajak Lynne. Miyuki dengan cepat menoleh memandangnya dengan terkejut. “Eeehh ??? Sekarang ??? Aku tidak mungkin pergi begitu saja tanpa memberi tahu pada orang-orang terdekatku ke mana aku akan pergi ! Setidaknya aku akan menyampaikan pada mereka yang datang untuk menolongku agar aku bisa berangkat dengan tenang !” katanya dengan membelalak. “Maaf, Lady. Anda tidak bisa melakukan hal itu karena semua orang akan mengetahui letak Pusat Bumi dan berusaha untuk masuk sehingga menimbulkan kekacauan. Justru kita harus berangkat saat semua orang tidak tahu mengenai keberadaan Pusat Bumi.” tolak Lynne. “Tapi...barang-barangku ? Aku juga tidak membawa kitab itu.” Miyuki masih berusaha mencari alasan. “Kita bisa mengambil kitab anda setelah berangkat. Sementara perlengkapan yang anda butuhkan akan anda dapatkan di Ruang Kesejahteraan. Tempat itu menyediakan segala sesuatu yang anda butuhkan.” Lynne mulai bergerak mendekati Miyuki karena sekarang regu penolong itu sudah semakin mendekati tempat mereka.             Miyuki masih merasa enggan untuk pergi begitu saja tanpa diketahui orang begitu. Rasanya seakan-akan ia dikira telah meninggal karena tenggelam di danau Kuil Kinkaku. Ia masih memandang pada kelompok yang terus menyelam mendekati mereka. Sementara itu, Lynne telah membuat suatu gerakan cepat yang tidak sempat dilihat oleh gadis itu. Tiba-tiba saja tanah di bawah mereka membuka dan mengeluarkan cahaya terang. Miyuki sekarang berada dalam keadaan panik karena ia ingin memberitahu keadaannya pada regu penolong itu sebelum berangkat. Dia berusaha agak berlama-lama di sana dan berharap pada regu penolong itu untuk menemukannya terlebih dahulu.             Sayangnya, gerakan Lynne lebih cepat dari yang diperkirakan Miyuki. Putri duyung itu bergerak gesit sekali dan telah berada di belakang Miyuki. “Locralus.” gumam Lynne yang masih sempat didengar oleh Miyuki sebelum tiba-tiba seluruh tubuhnya mematung dan ia melayang kaku di tengah air. Gumpalan air yang kuat menggulungnya seperti tali bening. Lynne mengunci tubuh Miyuki sebelum gadis itu bisa meronta. Suaranya pun tidak bisa keluar sedikitpun. “Pax.” lanjut Lynne dan tubuh Miyuki terdorong masuk ke dalam gerbang yang membuka. Sambil memandang ngeri, Miyuki melontarkan pandangan terakhir pada regu penolong itu sebelum akhirnya tertelan ke dalam gerbang tanah itu dan meninggalkan gelembung udara yang mengambang ke permukaan air.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN