Hu Hu Huuu KebobolanUpdated at Dec 8, 2022, 22:55
Squel cerbung Hot Duda Lebih Menggoda
"Ma-aaas! Ma-aaas! Ma-aas! Hu, hu, hu, huuuu."
Terdengar tangisan istriku dari arah kamar mandi.
Ada apa dengannya? Dengan kepala pusing dan mata berat karena begitu mengantuk kutatap jam dinding, pukul 4 pagi.
"Ma-aaaas! Hu, hu, hu, huuuu." Istriku kembali menangis keras, tangisan itu masih bersumber dari kamar mandi.
Saat kembali terdengar tangisan istriku dari kamar mandi, aku segera melangkah keluar kamar, langsung berhenti saat mendengar tangisan dari arah kamar si kembar. Aku pun melongok ke kamar si kembar, Hanifa dan Hanif tengah menangis. Mereka memang kompak. Jika Hanif menangis, maka Hanifa akan menangis juga, begitu pun sebaliknya. Aku mendekat lalu menggendong bayi 8 bulanku yang mengulurkan tangan dengan mata berkaca-kaca, Hanif kugendong di pinggang kanan, Hanifa di pinggang kiri.
"Ma-aaas!" Suara Nina kembali terdengar. Aku menggelengkan kepala, heran kenapa sepagi ini dia sudah geger teriak-teriak seperti ayam yang berkokok. Biasanya dia, teriak-teriak pukul 7 pagi, saat sedang masak diganggu si kembar.
"Ada apa, Sayang?" tanyaku setibanya di depan kamar mandi yang tidak terkunci. Kulihat Nina duduk di pojokan, dia terisak-isak. Wajahnya sedikit pucat, tampak cemas.
"Kenapa, Sayang?" tanyaku keheranan sambil melangkah masuk.
"Ma-aas, gimana ini, Mas? Gimana i-niiii, Mas?" tanyanya syok. Mataku melebar saat dia mengulurkan benda yang dipegangnya.