Pernikahan yang dia pikir akan berjalan lancar selayaknya rumah tangga orang lain nyatanya tidak terjadi pada pernikahannya. Jenni akui suaminya itu begitu penyanyang, perhatian, dan family men yang dia doakan di setiap sujudnya namun semuanya berubah saat dia mengetahu fakta bahwa ada hal besar yang disembunyikan. Anak hasil dari hubungan bebas di luar sana yang saat ini mengahantui dirinya membuatnya stres.
Gugatan cerai sudah dia layangkan kepada Doni namun sayang pria itu enggan menyetujui keinginannya. Berbagai argumen dia gunakan untuk menentang Doni, upaya dan usaha senantiasa dia lakukan untuk pembenaran ini. Dia merasa ditipu, dan Jenni akan mengakhiri semuanya.
Tidak ada kata sambutan, tidak ada perjanjian.
Di halte yang terdapat banyak orang, tiba-tiba sebuah mobil keluaran terbaru berhenti. Mengeluarkan anak laki-laki tampan yang mengaku sebagai anaknya, tidak sampai disitu. Seorang pria berpakaian jas lengkap memanggilnya dengan sebutan yang tidak terduga.
“Mama.”
Semua mata menatapnya, dari yang mencemooh sampai menghina karena meninggalkan anak dan suaminya. Sasti dibuat bingung sekaligus kaget, karena selama 20 tahun hidupnya dia tidak pernah pacaran sampai menghasilkan anak seperti ini.
“Sumpah bapak, ibu, mas, mbak yang ada disini. Saya masih perawan ting-ting, saya bahkan masih sekolah!”