Semangka vs PepayaUpdated at Nov 20, 2021, 22:48
Lia memang gadis nakal yang kerap membuat kedua orang tuanya pusing tujuh keliling. Lia yang suka membolos sekolah, nongkrong bersama Abu and the genks di kebun semangka milik Pak Mahmud, tiba-tiba saja dikejutkan dengan sebuah hal ajaib.
Tak sengaja tertidur akibat rasa kantuk yang mendera, Lia dibuat tergugu mendapati dirinya yang sudah berada di antara tumpukan pepaya. Sendirian dalam kondisi hanya mengenakan seragam sekolahnya saja.
Tak ayal, hal tersebut membuatnya histeris, bahkan meraung keras bagaikan seekor singa betina, "Heh, lo udah apa gimana, sih?! Sakit telinga gue nih!"
"Ka-kamu si-siapa?"
"Lha, malah nanya! Gue yang harusnya nanya, elu itu siapa? Tadi pas gue tinggal kencing, di sini itu tempatnya si Burhan kali! Kok bisa ketuker sama lo?"
"Eh, anu ... Ak-ku anu ... Aku--"
"Ck! Dahlah! Cepetan bantuin gue angkatin karung-karung pepaya yang itu tuh. Semuanya pesanan Haji Darwis dari Meruya. Lu ganti baju dulu nggak papah gue tunggu. Asal cepetan ya? Kamar mandinya sebelah sana. Ntar kalo sampe sana ditanya sama Mpok Leha, lo bilang aja, elo itu temennya Tejo ya? Gue duluan!"
"Eh, tapi--"
"Aduh, buruan deh! Udah telat sejam nih kita! Cepetan ya? Gue tunggu di depan!" Beruntung, ternyata Lia tak benar-benar sendiri di sana, masih berpijak di bumi, meski bukan bersama dengan teman-temannya.
"Mama ... Ini di mana? Kenapa Lia bisa ada ditempat beginian?" Sayangnya, semua hal tersebut tak serta merta membuat Lia tenang, "Papa ... Aku janji nggak-- Argh! Kodok! Kodok itu ada kodok! Tolong!" Lebih-lebih ketika gadis tujuh belas tahun itu harus berhadapan dengan binatang yang selama ini ia takuti.