Menikahi Manajer PerkebunanUpdated at Jun 14, 2023, 00:28
Nama lengkapku Suhanna aku biasa dipanggil Hanna, aku terlahir di pulau Jawa dan kini aku harus menjalani hidup jauh dari tempat kelahiranku. Aku tidak tahu harus berbuat apa lagi, aku menikah saat usiaku menginjak 20 tahun. Saat ini aku dan suami sudah bercerai dan berpisah jarak dan waktu. Usiaku sudah menginjak 24 tahun. Menikah dengan Mas Arya sampai sekarang tidak memiliki anak. Aku tidak tahu siapa yang salah dan kurang disini, tapi aku sedikit bersyukur karena pernikahan ini berakhir tanpa aku memiliki seorang anak. Aku menjanda di usia yang masih muda, tidak bisa di elakkan lagi, ini sudah jalan takdir yang Tuhan berikan padaku. Mas Arya tega menjualku hanya karena ingin memiliki seekor ayam jantan super, yang selalu menang setiap berlaga. Yah, sedikit cerita saja, Mas Arya memang suka dengan ayam, bukan ayam yang sudah di masak atau Ayam goreng, Bukan! Ayam hidup yang selalu di sayang dan setiap hari selalu mengurus Ayam. Aku sadar, itu hobinya dan kesukaannya sebelum kami menikah dan sesudah menikah. Tapi hobinya kelewat batas, ia bahkan malas bekerja, dan kehidupan pernikahan kami harus terancam karena ia hanya sibuk dengan ayam dan kegiatannya saja. Mungkin ini juga alasan mengapa Tuhan belum mengkaruniai kami buah hati. Orang-orang bilang aku cantik, bahkan tidak terlihat jika aku sudah punya suami, tidak menyombongkan diri, tapi itu kenyataannya, bahkan ia sanggup menjualku dengan seharga ayam laga kepada juragan di di desa dimana kami tinggal. Aku termasuk anak rumahan, tidak tahu manapun, polos, dan kalem. Namun karena paras cantikku orang-orang selalu memperlakukan aku dengan baik. Semoga ini menjadi kelebihan yang aku miliki. Namanya Pak Sudrajat, usianya hampir menginjak 60 tahun. Saat itu aku benar-benar tidak mengerti mengapa Mas Arya membawaku ke rumah pak Sudrajat. Yang aku tahu, setelah Mas Arya keluar dari rumah itu, aku tidak pernah melihatnya lagi. Aku tahu ia menukarku dengan ayam laga karena ucapan Pak Sudrajat. Aku tidak ingin mempercayainya, tapi aku sendiri tidak bisa pergi dari rumah Pak Sudrajat karena sudah ada perjanjian antara Mas Arya dan Pak Sudrajat juragan di kampung ini. Akhirnya, disini lah aku, terbang meninggalkan pulau jawa dan berada di Sumatera Utara, tepatnya kota Medan. Awalnya aku mengira aku akan menjadi istri Pak Sudrajat yang sudah hampir menjadi kakek-kakek. Tapi, kenyataannya tidak! Aku berada di pulau Sumatera untuk menjadi Asisten rumah tangga di rumah besar milik anak sulungnya. Seorang laki-laki berusia 36 tahun, belum menikah, dan memiliki jabatan mentereng sebagai Manajer perkebunan.Simak kisahku dalam cerita ini...