1.Isshy
Tomi memandang kearah bayi berusia tujuh bulan yang terlihat aktif menggenggam mainan di tangan mungilnya. Bayi cantik itu adalah putri kecilnya bernama Mikalila Isshyta Rajasa. Bayi yang lahir prematur itu terlihat sehat dan tumbuh menjadi aktif. Tomi mengusap air matanya yang jatuh menatap bayi kecil di atas ranjang terlihat memandang kearahnya sambil tertawa riang. Tomi mendekati putrinya lalu menggendong Isshy dengan gerakan perlahan karena ia merasa takut jika melukai Isshy saat ia mengangkatnya. Tomi menciumi bayi perempuan itu didalam dekapannya. Ia berjanji akan menjadi ayah yang baik untuk Isshy putri kecilnya. Tomi membawa Isshy padanya setelah satu bulan menghabiskan waktu dirumah sakit, putrinya harus masuk inkubator karena lahir secara prematur. Kalila melahirkan Isshy diusia kandungan Kalila yang menginjak tujuh bulan. Tomi memenuhi janjinya, ia membawa bayi perempuannya pergi dari Kalila karena wanita itu tidak ingin dinikahi oleh Tomi dan malah membuat Kalila semangkin drepesi dan mengakibatkan Kalila harus dirawat dirumah sakit. Sudah cukup lama ia tidak mengetahui bagaimana kabar Kalila lagi. Ia benar benar menghilang dari Kalila bersama putrinya. Dan disini lah Tomi bersama putri kecilnya di apartemen disebuah kota di Indonesia dan seorang baby sitter yang mengurus keperluan Isshy. Tomi berniat pergi untuk membawa putrinya pergi ke dokter anak melakukan kegiatan rutinnya setiap bulan jadwal imunisasi untuk putrinya. Tomi berusaha menjadi ayah dan ibu dalam waktu bersamaan meskipun disela kepadatan aktivitasnya. Tomi mendekati wanita yang terlihat sudah menunggunya membawa barang barang Isshy. Wanita yang terlihat lebih tua dari Tomi itu mengambil Isshy dari gendongan Tomi. Tomi mengambil kunci mobilnya dan berjalan lebih dulu keluar dari apartemennya. Saat ia membuka pintu apartemennya seorang wanita bertubuh semampai menggunakan kaca mata hitam dengan di temani dua bodyguard di kanan dan kirinya. Wanita itu dengan elegan menurunkan kaca mata hitamnya memandang Tomi dengan tatapan tajam. Tomi melotot melihat kehadiran wanita cantik yang di usiannya yang tidak lagi muda, menua di makan usia tapi masih terlihat awet muda. Tomi memandang gugup wanita dihadapannya ini yang tak lain adalah ibunya sendiri.
"Pradipta Akasha Rajasa!" bentak wanita itu dihadapan Tomi membuatnya gugup seketika teringat oleh putrinya yang masih berada di dalam apartemen. Ia berniat menutup pintu apartemennya tapi bodyguard ibunya dengan cepat menahan pintu itu agar tidak tertutup. Tomi memandang bodyguard ibunya dengan tatapan tajam seolah memberikan perintah agar melepaskan tangannya yang menahan pintu dari tatapan Tomi.
"Sudah cukup kamu bermain petak umpet dengan Mami!" bentak wanita itu lagi di hadapan Tomi membuat Tomi menghela nafasnya kasar.
"Kenapa Mami kemari? Bukannya Papi sudah mengatakan tidak memiliki anak seperti aku!" ucapnya tidak kalah kuat.
"Kamu itu anak Mami satu satunya Akash, jangan membuat Mami marah!" ucapnya dengan nada suara keras wanita itu memerintahkan bodyguardnya untuk membawa Tomi dengan gerakan matanya. Tomi menatap kedua bodyguard itu dengan tatapan tajamnya membuat bingung keduanya harus mengikuti perintah siapa.
"Jangan coba coba menyentuhku!" bentak Tomi kepada bodyguard di hadapannya. Ibu Tomi tampak menghela nafasnya lelah memandang putra satu satunya yang tidak pernah pulang.
"Akash, Mami tahu kamu marah, tapi kamu harus pulang Akash. Bagaimanapun sikap Papi mu, cuma kamu penerus kami!" ucap wanita itu lagi dengan nada suara lebih lembut. Tomi mengusap wajahnya kasar, ia terus memikirkan nasib putrinya jika ibunya tahu ia sudah memiliki seorang putri diluar pernikahan tentu saja ibunya akan murka kepadanya. Ia tetap berdiri didepan pintu tanpa berniat untuk pergi sedikitpun.
"Seret dia!" perintah ibunya membuat dua bodyguard itu mendekati Tomi dan memegang di kedua sisi kanan dan kiri Tomi. Tomi berontak sekuat tenaganya hingga suara seseorang memanggilnya.
"Pak, Isshy terus saja menangis!" ucap wanita yang tak lain adalah baby sitter Isshy karena lama menunggu Tomi yang tidak kunjung keluar membuat semua mata menatap kearah wanita itu yang tengah menggendong seorang bayi yang sedang menangis. Ibu Tomi menatap wanita dihadapannya yang menggunakan setelan khas baju baby sitter dengan dahi berkerut dalam. Ia berjalan masuk membuka pintu apartemen itu lebih lebar dan berjalan masuk mendekati wanita itu.
"Siapa kau?" tanya mami Tomi yang sudah berada di hadapan baby sitter itu sambil melipat kedua lengannya di daada. Wanita itu terlihat gelisah mendapat tatapan tajam mami Tomi membuatnya menunduk takut. Sedangkan baby Isshy menangis di dalam gendongannya.
"Akash siapa wanita ini? Dan ini anak siapa ini?" tunjuk ibunya kepada bayi yang menangis semangkin kencang di hadapan ibu Tomi. Tomi melepaskan pegangan para bodyguard dengan paksa lalu berjalan mendekati putrinya yang terus menangis. Tomi mengangkat bayi itu dari gendongan baby sitternya lalu menggendong putrinya dengan lembut dan menepuk punggung Isshy yang ia letakkan di pundaknya membuat bayi cantik itu diam seketika. Ibunya memandang Tomi dengan tatapan membunuh ia tidak ingin semua yang ada di pikirannya benar benar terjadi.
"Akash, bayi siapa ini?" tanya mami Tomi lagi dengan raut tidak bersahabat memikirkan kemungkinan yang terjadi pada putranya. Tomi tidak menanggapi ucapan ibunya dan memilih sibuk untuk menggendong Isshy yang tampak mengantuk. Mami Tomi memandang wanita yang menunduk di samping putranya takut.
"Kau," tunjuknya pada wanita itu membuat wanita yang berada di samping Tomi sedikit terkejut. "Bayi siapa ini?" tanya mami Tomi dengan wajah marah. Wanita itu memandang Tomi meminta persetujuan pria itu untuk mengatakan hal yang Tomi sendiri tidak berniat memberi tahu ibunya.
"Jawab, bayi siapa ini?" bentak ibu Tomi membuat wanita di samping Tomi gugup lalu menunduk takut.
"Bayi Bapak Tomi, Buk!" jawab pengasuh Isshy dengan nada lirih yang masih bisa didengar ibu Tomi. Ia menatap tajam putranya lalu menyuruh kedua bodyguard itu mengambil paksa bayi yang terlihat sudah terlelap di gendongan Tomi.
"Jangan menyentuhnya!" teriak Tomi berjalan mundur karena para bodyguard ibunya mendekatinya.
"Cepat!" teriak ibu Tomi membuat bodyguard itu mengambil bayi Tomi dengan paksa. Isshy menangis di dalam pelukan bodyguard ibu Tomi.
"Mami benci dengan pemikiran Mami Akash, kamu jelaskan ini di rumah! Jika kamu tidak kembali, Mami akan membuangnya sampai kamu tidak bisa menemuinya lagi!" Ancam ibunya kepada Tomi yang terus memberontak di pegangan bodyguard ibunya. Sementara Isshy dan bodyguard ibunya yang lain berjalan pergi mengikuti ibu Tomi yang terlihat meninggalkan apartemennya membawa putrinya bersama pengasuhnya. Tomi terduduk lemah karena putrinya dibawa paksa oleh ibunya sendiri. Dan membuatnya harus mau tidak mau kembali ke kota Jakarta, dimana semua kenangan bersama seseorang itu kembali membuatnya mengingat kehidupan kelamnya. Tomi tampak meringkuk menangis memikirkan nasib putrinya selama ini. Ia benar benar bersembunyi bukan karena wanita yang ingin ia jauhi. Tetapi juga bersembunyi karena tidak ingin kedua orang tuanya yang berkuasa atas dirinya mengetahui fakta jika ia sudah memiliki seorang putri tanpa menikah. Keluarga Tomi adalah keluarga terpandang, hidup dengan bergelimang harta membuatnya harus terkekang. Hidup dengan image yang baik di hadapan masyarakat Indonesia dan kalangan atas. Tapi Tomi tidak menyukai sebuah kekangan, ia memiliki hobbi dengan lensa kamera membuat orang tuanya murka dan tidak menyukai kebiasaan Tomi. Ia memiliki seorang ayah yang berprofesi sebagai produser terkenal dan memiliki sebuah club olahraga serta lapangan golf terbesar di Indonesia. Ibunya seorang Jaksa kondang yang terkenal sebagai Jaksa yang tegas. Hidup dengan image yang baik membuatnya seperti robot yang harus melakukan semua keinginan orang tuanya. Tomi memilih pergi dari rumah orang tuanya saat memilih kuliah di negaranya sendiri. Ia juga mengganti nama panggilannya saat mulai kuliah di universitas Jakarta. Disanalah ia bertemu dengan wanita yang membuatnya jatuh bertekuk lutut mencintai sedalam itu dengan membawa identitasnya sendiri tanpa ada embel embel Rajasa. Tapi sayang cinta tulusnya harus berakhir karena wanita itu tidak mencintainya sepenuh hati karena hanya ada cinta karena materi. Dan Tomi merasa sudah cukup bersikap seperti orang miskin, ia akan memenuhi keinginan orang tuanya dan mengurus putri semata wayangnya menjadi dirinya sendiri sebagai
Pradipta Akasha Rajasa.
______________________________
Welcome to the my Story