"APA?! Aku dijodohin? Ma, Pa serius dong?" Ucap Robby kaget.
"Iya, kamu dijodohin sama anak sahabat Papa kamu." Ucap Mama.
"Serius? Mama sama papa becanda kan? Masa Robby yang masih sekolah udah dijodohin aja." Ucap Robby menghadap orang tuanya.
"Iya Robby. Papa udah merencanakan ini sangat lama sekali bersama sahabat Papa." Ucap Papa sambil menyeduh teh nya.
"Buat apa sih Ma, Pa jodoh-jodohan segala. Umur Robby masih muda dan Robby masih sekolah." Ucap Robby.
"Perjodohan ini demi menjalin persahabat keluarga Anggara dan Keluarga Rahardian, agar persaudaraannya menjadi kekeluargaan." Ucap Papa.
"Sudahlah Robby terima aja, kamu gak mau kan durhaka sama orang tua. Nanti Mama ambil fasilitas kamu." Ucap Mama sambil menatap anaknya.
"Hmm… iya deh Ma, Pa, Robby nurut aja. Robby gak mau durhaka sama Papa dan Mama. Robby juga gamau fasilitas Robby diambil." Ucap Robby sambil mengacak rambutnya.
"Ya udah bagus Robby." Ucap Mama.
"Gimana ya, wajah yang mau dijodohin ke gue. Cantik gak ya tuh cewek?" Ucap Robby dalam hati. Sambil berlalu ke kamar.
***
Namaku adalah Robby Putra Rahardian. Biasa dipanggil Robby. Aku anak tunggal di keluargaku gak ada kakak ataupun adik. Aku terlahir dikeluarga Rahardian, ya aku anak pengusaha terkenal dan terkaya, sorry bukan sombong memang seperti itu kenyataannya. Nama Papaku Reza Rahardian dan nama Mamaku Citra Lestari. Hobby aku main basket, tentu saja karena aku kapten basket di sekolah. Aku juga 'Most Wanted' di sekolah? Hm gak juga sih. Aku punya sahabat namanya Rio pamungkas dan Tara Dirga Nuraga. Yeah, kami punya grup disekolah 'The Most Wanted'. Kami sangat terkenal di sekolah karena selain kami anak basket, kami juga tampan ya wajah kami memang sangat tampan, banyak wanita yang mendekati kami bertiga.
***
"Sekarang terserah apa kata Mama, Papa deh. Gue ikut aja dari pada fasilitas gue diambil, Sebenarnya, perjodohan gak buruk-buruk banget menurut gue." Ucap Robby sambil merebahkan badanya dikasur king size-nya.
"Kira-kira siapa ya tuh cewek yang dijodohin ke gue? Cantik gak ya? Sexy?" Robby mulai mengkhayal.
"Ah apaan sih gue, pikiran gue mulai gila. Kayaknya gara-gara bahas jodoh-jodohan nih pikiran gue mulai ngawur gini.”
"Hufffttt. Tuhan kalau memang ini takdirku aku terima dan kalau memang perjodohan ini yang terbaik untukku aku ikhlas terima."
"Dan kalau memang gadis yang dijodohkan untukku itu gadis yang baik, aku sangat bersyukur sekali." Robby berkata dengan memandang langit-langit kamarnya.
"Jadi gak sabar gue mau ketemu cewek yang di jodohin ke gue. Hmm mau gak ya dia dijodohin sama gue? Ya, sudahlah gue mau tidur aja." Robby mulai memejamkan matanya.
*****