"Baiklah. Tapi terima kasih, kamu membuka peluang baru untuk kemajuan cafeku!" Seru Gustav dan tanpa sadar menarik tubuh Divya untuk di peluknya. Tama yang melihat itu menjadi bingung, ia pun berdiri di kursinya dan berteriak memanggil dua orang dewasa itu. "Mama, Paman!" Divya dan Gustav langsung tersadar, mereka pun langsung saling melepas pelukan dan menjauhkan diri. Seperti tersambar petir saat menyadari sikap mereka di depan Tama. Bocah sekecil Tama memang belum tahu, tapi pikiran Tama berbeda dari bocah kecil kebanyakan. Bocah itu seperti dewasa sebelum waktunya karena selalu di recoki oleh ayahnya sendiri. Bebrapa waktu yang lalu saja Tama pernah mengatakan ingin menikah dengan bayi berumur 1 tahun dari teman Haydan ketika mereka mengunjungi mereka. Astaga! "Mama tidak boleh berp