Trisya benar-benar dipusingkan dengan persiapan pesta debutnya yang hanya tinggal dua hari lagi. Ia benar-benar lelah mengikuti kelas tata krama serta dansa yang keduanya berlangsung setiap hari. Untung saja, besok – satu hari menjelang pesta debut Trisya, Duchess Amara berjanji akan memberi waktu bagi Trisya untuk beristirahat. Pukul delapan malam, kelas tata krama Trisya baru saja usai. Untung saja ia tadi sempat mandi dan makan terlebih dahulu, sehingga kini ia bisa langsung mengistirahatkan tubuh ringkihnya. “Nona, apa Anda ingin minum sesuatu? Saya akan siapkan untuk Anda,” tawar Adriana sambil mengekori Trisya. “Tidak perlu, Adriana. Aku ingin langsung ke kamar saja untuk istirahat,” tolak Trisya. “Hmm … Nona, itu …” “Apa?” Trisya menoleh ke arah Adriana yang tampak ingin mengat