“Kakak!” pekik Trisya begitu ia mendengar kakaknya menyetujui perintah Pangeran Terry dengan begitu mudahnya. “Kakak akan menjagamu di luar ruangan ini. Dan Kakak percaya, Pangeran pasti akan menjagamu dengan baik,” ujar sang kakak, sambil mengusap kepala adiknya. Setelah itu, Darian pun memberi hormat satu kali lagi, sebelum akhirnya ia keluar dari kamar itu. Trisya masih terbengong-bengong melihat kepergian kakaknya. Namun, saat sosok itu benar-benar menghilang, tatapan Trisya pun beralih pada Pangeran Terry. “Soal yang di kediaman Count Morsche, saya tidak tahu kalau Anda akan-“ “Saya tidak mau dengar. Anda bilang, saya butuh banyak istirahat, kan? Itu, kan, alasan yang Anda gunakan untuk mengusir kakak saya?” potong Trisya. “Saya tidak mengusir Darian. Saya hanya ingin memberi ru