“Seharusnya kamu malu,” oceh Rahma setelah rombongan mantan menantunya meninggalkan rumah. “Malu kenapa?” “Kamu itu sudah menjual kisah sedih orang untuk mendapatkan permintaan maaf dari Rahayu. Laki kok kayak begitu.” “Ibu dari dulu sewot melulu sama Rendra, sebenernya Ibu sayang gak sih sama Narendra?” “Kalau kamu bener, ya Ibu sayang. Dari dulu katanya mau berubah malah sekarang seperti ini.” Narendra menghela napas kasar, dia mengambil karet ilat rambut dan mengikatnya. “Beneran, Rendra gak tahu di mana letak kesalahan Narendra. Niat untuk menikahi Ditha secara baik-baik pun sepertinya salah. Calon seperti apa yang Ibu mau? Seperti Rahayu?” Nada tinggi mulai terdengar seiring dengan perdebatan itu. Narendra lelah menghadapi semuanya. “Nah ini, kamu gak bisa berubah, ada mas