hari ketiga Keesokan hari, ku awali terbangun dengan senyuman, senyuman yang indah khas yang di saat aku berkaca memandang wajahku di cermin. Meskipun tubuhku terasa ngilu karena bekerja berat, dalam hati aku katakan aku bersyukur. Setelah sarapan aku segera berkendara menuju lokasi pembangunan, dan seperti biasa aku dan Rian membuat adonan semen secara manual menggunakan cangkul. Roli demi Roli dan batu demi batu aku dekatkan ke tukang yang memasang batu pondasi, aku hiraukan luka - luka kecil yang tersayat kecil bergaris di kedua tangan, yang aku pikirkan bagaimana caranya aku dapat belajar membangun rumah, dan prosesnya cukup membuatku selalu bertanya. setengah hari sudah aku jalani, dan terlihat di siang hari Itu pun mobil truk besar sudah datang dengan membawa material lainnya.