jadi mucikari Setelah lama aku bersama Della di dalam kamar, keringat perkasaku pun masih membasahi tubuh, aku masih berada di atas tubuhnya, terdiam menghela nafas sambil menatap wajahnya, dela merasakannya, namun pribadiku sendiri aku belum puas, meski aku baru menggagahinya dua kali. Yah cukup lumayan untuk yang kedua kalinya, berkisar 20 menit tanpa henti aku melakukannya, berbeda dari yang pertama. Della menatapku penuh arti, ia membelai pipiku, perlahan aku menurunkan wajah mencium bibirnya, dan menatap wajahnya kembali, kami sama-sama tersenyum, lalu perlahan Della berucap. “Lo masukin di dalem lagi ya sayang? kata dela sambil mengusap pipiku. Iya... gak papa ya Dell.. jawabku, tanpa memikirkan sesuatu hal lain yang mengganggu pikiran. He he.. jangan bahas itu ben.. kan lo tah