Insiden Pulang Dinner

1450 Words

Napasku terengah-engah, terkejut. Kami sama-sama terdiam. Aku berdebar takut menyadari alasan Kai mengerem mendadak. Kami hampir atau sudah menabrak seseorang. “Kai..” aku menoleh, tanganku masih gemetar. “Kamu tidak apa-apa?” Kai pun sampai gemetar, tangannya memegang sekaligus memeriksa wajahku lebih dulu. Aku mengangguk, “aku tidak apa-apa. Apa kita menabrak anak itu?” “Kita pastikan.” Kai keluar, begitu pun diriku. Aku berdoa dengan perasaan takut. Walau jelas posisinya Kai tidak salah, anak itu yang berlari ke tengah jalan, untung saja mobil dikendarai dalam kecepatan rendah dan Kai konsentrasi dengan perhitungan tepat langsung menginjak rem. Aku melihat anak kecil sekitar berusia sembilan tahun, laki-laki tergeletak. Kai langsung mengambilnya, tidak ada darah dan anak itu p

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD