Sweet Intimate 2

2376 Words

"Kaflin tidak bisa datang." Aku membuka mata, masih berbaring lemas di atas ranjang. Kutatap Kai yang memegang ponsel sembari berjalan mendekat. Lalu duduk di sisi ranjang. Wajahnya tergambar jelas oleh rasa cemas. "Kamu sudah telepon Kaflin?" "Barusan. Dia tidak pulang malam ini, ada seminar di Semarang. Baru kembali dua hari lagi, kita ke rumah sakit saja. Kamu bersiap, biar aku ambilkan baju." Aku segera mencekal lengannya, mendapat atensi Kai. "Jangan menolak, lihat wajahmu. Pucat sekali, Anna." Bersamaan kurasakan jemarinya lembut mengusap pipiku. "Aku hanya butuh istirahat." Kai bergeming dengan tatapan konsisten padaku. Lalu aku merasakan dia menyibak selimut. Tangannya mengusap perutku, "mual, kan?" Aku mengangguk. "Apa mungkin kamu hamil?" Aku mengernyit, sempa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD