Tamu tak diundang

1661 Words

Aku menatap barang-barang yang sudah dikemas, mulai memilih-memilah yang akan kirim melalui cargo lebih dulu ke Indonesia. Sisanya hanya dua koper berisi pakaian pribadiku. Artinya pun hanya tinggal beberapa hari lagi aku bekerja. Beberapa hari juga berada di Amsterdam. Pagi di akhir pekan, aku sudah bangun sejak jam setengah enam tadi. Sudah mandi dengan air hangat, rambut masih berbalut handuk. Aku bergerak mengambil alat pengering rambut berwarna ungu, melepas handuk dan mengeringkannya. Rambutku belum sepenuhnya kering tepat mendengar seseorang sedang membuka pintu setelah berhasil dengan kode yang benar. Deg! Aku segera berbalik masih dengan hair dryer di tangan, dengan cepat aku letakan ke atas meja rias. Berjalan mengendap-mengendap. Siapa yang tahu sandi apartemenku, bis

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD