Lais House

2095 Words

“Mama..” panggilku ketika masuk ke kamar siang hari di Lais House, Mama tidak sendiri melainkan ada Ami yang menemani, baru selesai menyuapi Mama makan siang. “Anna, kemari” stroke membuat Mama sempat kesulitan bicara, tahun ini sudah ada kemajuan pesat, Mama sudah bisa kembali berbicara lebih jelas meski bagian sisi bibir kirinya masih tak normal. Tapi, aksen cukup bisa dipahami oleh yang mendengar. Hanya Mama memang tidak banyak bicara seperti dulu. Aku mendekat, membungkuk dan memeluk singkat. “Udah selesai, Ami?” tanyaku beralih pada Ami. Ami mengambil piring yang sudah kosong “Udah Mbak, tinggal minum obat sehabis makan, sebentar saya isi ulang airnya.” “Biar saya saja.” Ami mengangguk memberikan gelas, dia ke luar kamar sementara aku berjalan ke meja, tempat obat-obatan da

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD