Segalanya berjalan cepat, kini statusku kembali menjadi istri Kaivan Lais. Tidak ada pesta, hanya ada makan malam sebagai perayaan kecil. Tentu saja bukan atas keinginanku, apa bisa aku merayakan saat aku sendiri tidak menginginkan pernikahan ini?
Aku sudah kembali ke kamar, berganti pakaian dengan yang santai yakni sebuah Dress selutut berlengan panjang dengan bahan adem, aku lalu duduk di depan meja rias melepas earrings, saat itulah mataku tertuju pada cincin yang kembali menghiasi jari manisku. Cincin yang sama, aku lepas dua tahun lalu. Aku terkejut ketika Kai memberikan cincin ini tadi.
Ceklek.
Dari pantulan kaca aku bisa melihat Papa membuka pintu, tatapan mata kami bertemu.
“Papa? Masuk.”
Papa mengulum senyum tipis, berjalan hingga berdiri di belakangku. Kedua tangan bertumpu
