Chapter 47 | Bukan Menantu Biasa

1148 Words

*** Beberapa jam kemudian,. Saat ini jarum jam sudah menunjukkan pukul 11.00 siang. Dan siang ini sesuai rencana, Melsa akan keluar bersama sang Bunda. Ia akan menemani wanita paruh baya itu untuk bertemu dengan teman-teman sosialita Elsa. Tok! Tok! Tok! "Mel…?" panggil Elsa setelah mengetuk daun pintu kamar putra dan menantunya. Ia berdiri disana, menunggu sang pemilik kamar membukakan pintu untuknya. Ceklek! Tak berselang lama, pintu itu terbuka. Melsa menatap sang Bunda dengan ekspresi terkejut. "Loh, Bun?" "Bunda cuma mau memastikan saja, sayang. Kamu sudah selesai atau belum." ucap Elsa sambil tersenyum. Melsa mengangguk pelan. "Sudah, Bun. Seharusnya Bunda tidak perlu sampai naik seperti ini. Kan bisa hubungi aku, Bun?" ucap Melsa merasa tidak enak hati dengan mertuanya ini

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD