Sudah beberapa kali Je bolak-balik ke meja makan majikan. Dia meneliti aneka menu yang menggugah selera. Semua masakan lezat itu dibeli Milka dari restoran terdekat.
Melihat menu yang dipesan Justin, jelas terlihat kalau Justin memperlakukan Anggun begitu spesial.
Kini Je duduk di depan meja belajar sambil mengetuk-ngetukkan ponsel ke meja. Sesekali bola matanya melirik jam dinding. Pukul tujuh malam.
Tidak lama lagi Anggun bakalan datang. Terbayang sudah gadis berambut indah itu duduk di meja makan dan diperkenalkan sebagai kekasih di hadapan Hamid. Je tidak ingin itu terjadi dihadapannya. Kalaupun Justin akan menikah, setidaknya Justin menikah ketika Je sudah move on dan menemukan pria lain yang menjadi tambatan hati. Jangan sekarang. Hatinya pasti akan patah jadi dua beg
