Rea dan Gio sedang terduduk di depan ruang operasi rumah sakit. Pria yang tadi tolong oleh keduanya, mengalami luka tusuk di bagian pinggang. Dokter mengatakan, untung pria itu sampai di rumah sakit tepat waktu, jika terlambat bisa saja nyawanya tidak tertolong. “Sakit Re?” Gio memperhatikan beberapa luka lebam di wajah adiknya. Bahkan darah segar masih terlihat keluar di sudut bibir Rea. “..” Rea menggeleng. Ia masih syok saat pertama kalinya melihat seseorang tergeletak bersimbah darah. Gio menyentuh bahu adiknya yang duduk tepat di sebelahnya.“Sebaiknya diobati dulu lukanya, Re. Bahaya kalau dibiarin bisa infeksi nanti” Gio cemas dengan Rea. Bagaimana bisa wajah cantik adiknya kini penuh luka lebam. “Kak Gio nggak sadar gimana kondisi kakak? Sama-sama bonyok” dilihat dengan leka