Disatukan dengan Meriska

3736 Words

Kata-kata kotor milik Exel masih terbayang sampai kami tiba di kantor. Rasa kesal dan takut bercampur aduk menjadi satu membuatku merasa frustrasi ingin melawan Exel, tapi mendengar ancamannya saja membuat aku bergidik ngeri. Namun, aku berhasil menyembunyikan rasa takut itu demi menjaga wibawaku. Aku melihat Exel langsung berjalan meninggalkanku di belakangnya membuat aku merasa sedikit kesal karena ia tak menungguku dan membuat aku harus mengejar langkahnya yang panjang itu. “Bisakah kau berjalan lebih santai? Aku tidak bisa menyamakan langkahmu,” kataku yang berlari mengejar langkah Exel, aku tidak tahu bahwa Exel sebenarnya bisa berjalan secepat ini karena selama dia menyeberangiku jalan tak secepat ini langkahnya. “Ayahku tak senang dengan orang lamban, buktikan bahwa kau bukan ter

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD