Rudi kemudian dengan cepat melepaskan pelukannya di tubuh Rima. Ia lalu memukulkan kepalan tangannya pada dinding lift dan menyatukan keningnya pada kening Rima. “Maaf, aku tidak seharusnya menciummu. Aku sudah melakukan kesalahan dan percayalah, aku tidak akan mengulanginya lagi. Aku tidak tahu, kegilaan apa yang merasukiku.” Rima yang semula terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Rudi, terenyum ke arah pria itu. Ia lalu mengelus pipi Rudi dengan tangannya yang halus dan jarinya yang lentik. Tepat pada saat itulah pintu lift terbuka dan keduanya yang seakan terpaku satu sama lain, tidak menyadarinya. Sampai sebuah suara terkejut memutuskan momen magis antara Rima dengan Rudi. Kedunya kemudian menoleh dan melihat Erna, teman Rima yang juga staf Rudi, menatap tidak peracaya dengan apa