“bagaimana? Apa negosiasi yang kau lakukan dengan wanita itu berhasil?” Delano menggeleng, ia tidak pernah gagal dalam negosiasi saat ia melakukannya untu cliennya. Tetapi kenapa ia kali ini gagal saat melakukan negosiasi untuk istrinya? Kenapa? Sungguh tidak berguna kali ini dirinya. Delano terus-terusan mengutuk dirinya sendiri karena gagal melakukan kewajibannya sebagai suami yang harus terus melindungi istrinya. “astaga! Lalu bagaimana ini?” “entahlah! Bahkan dokumen yang aku jadikan barang buktipun tidak berguna karena ada dua sidik jari disana. Sungguh menyebalkan!” “kita akan lakukan cara lain.” Geval, sahabat Delano mencoba memberi solusi. “gunakan kekuasaan Hilton.” Delano menggeleng. “aku tidak mau keluarga besarku tau tentang masalah Airin, jika wanita sialan itu tau!