Seketika Delano dan kedua sahabatnya tertengun saat melihat noda darah yang ada dikarpet apartemennya, ia melirik kesana kemari tidak ada seorangpun yang ada disana, bahkan ia sampai berteriak memanggil nama Airin. Fikirannya mulai Nampak kacau saat wanita itu tidak menjawab panggilannya. “apa Airin menjadi korban Sandra?” Calvino hanya mengherdikkan bahunya saat sahabatnya menanyakan perihal keadaan Airin. “semoga saja tidak.” Jawab Delano sambil mencari keberadaan Airin dikamar gadis itu, namun alangkah terkejutnya ia saat melihat brangkasnya sudah terbuka dan isinya berhamburan kemana-mana, lagi-lagi darah yang ada disekitar kamarnya. Delano semakin kacau saat melihat noda darah yang terlihat seperti diseret, namun seketika ia mengehentikan langkahanya saat medengar tangisan pil