Nggak Akur

1206 Words

Edo masih belum bergeming dari tempat dia berdiri, tetep kekeh ingin bertemu dengan Andin. Pak Parmin sampai geleng kepala, nih anak meskipun disuruh pergi, tetap saja tidak mau. Hingga pada akhirnya, terlihat Hendra dan seorang Dokter keluar dari pintu utama. Edo berteriak. “Om!” seru Edo. Hendra menatap Edo yang berdiri di balik pintu gerbang rumahnya. “Edo … Parmin! Bukakan pintu gerbangnya!” seru Hendra. Pak Parmin salah tingkah, dia pikir majikannya tidak akan menerima tamu manapun disaat Nona Mudanya sakit. “Paik, Tuan!” seru Pak Parmin. Segera berlari, untuk membukakan pintu gerbang untuk Edo. Edo tidak tinggal diam, menaiki motornya yang dari tadi dia parkirkan di samping ia berdiri. Edo menjalankan motornya pelan, memasuki halaman rumah megah Andin setelah pintu gerbang terbu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD